5 Program Penting Dalam Manajemen Risiko Industri Kimia
Dalam artikel-artikel sebelumnya tentang pemahaman risiko dan konsep manajemen risiko sudah dijelaskan pokok-pokok penting dalam sistem manajemen risiko. Disini akan dijelaskan secara ringkas 5 program penting dalam menerapkan manajemen risiko pada industry kimia.
Meskipun 5 program ini dikembangkan berdasarkan pengalaman di industry
kimia, namun juga dapat diterapkan pada jenis industry lain.
Program 1: Perencanaan
Dalam mengembangkan manajemen risiko diperlukan perencanaan yang baik yang meliputi hal-hal berikut:
- Menetapkan sasaran yang ingin dicapai
- Melakukan evaluasi terhadap persyaratan yang dibutuhkan
- Membuat atau menetapkan kebijakan perusahaan dalam manajemen risiko
- Mengadopsi guideline toleransi risiko
- Merencanakan program manajemen risiko
Program 2: Analisis Risiko
Analisis risiko
adalah proses pengumpulan data dan sintesa informasi untuk mendapatkan
pemahaman tentang risiko dari suatu perusahaan. Dalam melakukan analisis
risiko diperlukan tahapan-tahapan berikut, yaitu:
- Menentukan teknik analisis risiko yang sesuai atau tepat. Terdapat berbagai teknik analisis risiko yang dapat digunakan, namun pemilihan metode yang tepat akan menghasilkan kesimpulan yang lebih akurat.
- Mengidentifikasi bahaya disemua area operasi.
- Melakukan estimasi risiko dari bahaya yang sudah di identifikasi sebelumnya.
- Mengidentifikasi risiko-risiko besar / major yang dapat menimbulkan bencana bagi perusahaan.
- Melakukan studi sensitivitas dari risiko yang ada.
Program 3: Kontrol
Setelah melakukan analisis risiko, maka
akan didapatkan gambaran risiko yang ada secara keseluruhan. Hasil
analisis risiko dapat berbentuk kualitatif ataupun kuantitatif
tergantung dari teknik atau metode yang digunakan. Analisi risiko juga
akan memberikan gambaran tingkat risiko dari berbagai potensi bahaya
yang ada. Dalam tahapan kontrol ini, kita dapat menentukan risiko mana
yang akan diprioritaskan untuk dikontrol atau semua potensi risiko akan
dikontrol. Dalam sistem kontrol ada beberapa program yang harus
dijalankan, yaitu:
- Melakukan identifikasi perbaikan yang dapat dilakukan untuk meminimalkan tingkat risiko.
- Melakukan evaluasi terhadap opsi-opsi program pengurangan risiko.
- Menentukan life cycle cost untuk opsi-opsi program pengurangan risiko.
- Menentukan program pengurangan risiko yang paling efektif baik dari sisi biaya maupun pelaksanaan.
Program 4: Monitoring
Monitoring atau pengawasan adalah komponen yang sangat penting dalam penerapan sistem manajemen
risiko. Tujuan dari pengawasan adalah untuk memastikan bahwa program
yang sudah direncanakan berjalan sebagaimana mestinya. Monitoring dapat
dilakukan dalam bentuk audit dengan tahapan sebagai berikut:
- Mengembangkan program audit.
- Mengimplementasikan program audit.
- Memberikan umpan balik dari temuan hasil audit.
- Mengidentifikasi perubahan yang membutuhkan dilakukannya analisis risko ulang.
Program 5: Komunikasi
Meskipun program kominikasi ditempatkan
pada urutan paling akhir, namun pada pelaksanaanya program komunikasi
sudah dimulai sejak awal perencanaan. Keberhasilan dari manajemen risiko
juga sangat ditentukan oleh program komunikasi ini. Ada beberapa bentuk
komunikasi yang harus dilakukan, yaitu:
- Memberikan informasi kepada semua level manajemen untuk mendapat dukungan serta keterlibatan mereka.
- Mengkomunikasikan semua program manajemen risiko kepada semua level yang ada dalam perusahaan.
- Semua dokumen program termasuk SOP, Kebijakan dan laporan analisis risiko harus dibuat dalam format yang mudah dimengerti.
- Memberikan tekanan terhadap keterbatasan atau asumsi-asumsi yang dibuat.
Untuk mengembangkan program-program
manajemen risiko tersebut diatas, diperlukan pemahaman yang baik dan
tepat terhadap risiko yang ada. Untuk mendapatkan pemahaman dari risiko
yang ada, maka analisis risiko harus didasari oleh pengetahuan bahaya
proses baik. Ada tiga pertanyaan dasar yang dapat digunakan untuk
memahami risiko, yaitu:
1. What can go wrong?. Fondasi dalam melakukan analisis risikonya adalah metode analisis yang digunakan.
2. How likely is it? Fondasi dalam melakukan analisis risikonya adalah pengalaman historis kecelakaan.
3. What are the impacts? Fondasi dalam melakukan analisis risikonya adalah pengetahuan dan intuisi.
Kedalaman analisis risiko dapat
bervariasi, tergantung dari potensi bahaya yang ada. Adakalanya analisis
risiko sederhana sudah cukup memadai untuk menentukan tingkat risiko
dari suatu potensi bahaya, naman adakalanya diperlukan analisis risiko
yang rumit atau kuantitatif untuk menentukan tingkat risiko dari potensi
bahaya lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar