Analisis Kualitatif Kesalahan Manusia
Analisis kualitatif kesalahan manusia adalah merupakan suatu aspek yang sangat penting untuk menilai dan menurunkan risiko dari keslahan manusia. Ada beberapa teknik kualitatif dari human error analisis ini, yaitu:
- Task analysis
- Performance-influencing factor (PIF) analysis
- Predictive human error analysis
- Consequence analysis
- Error reduction analysis
1. Task Analisis
Task analisis atau bisa kita terjemahkan
menjadi Analisis Tugas, dan istilah ini sudah sangat umum dan dikenal
dalam keseharian didalam proses kerja. Dalam konteks K3,
analisis tugas kerja bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang
sistematis dan komprehensif dari struktur tugas yang dilakukan dan
memperoleh wawasan mendalam bagaimana potensi kesalahan bisa
terjadi dari tugas tersebut. Hasil yang diperoleh dari analisis tugas
kemudian dikombinasikan dengan hasil analisis Performance Influencing
Factor (PIF) sebagai bagian dari proses analisis kesalahan manusia.
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk analisis tugas ini seperti Hierarchical Task Analysis (HTA), Operator Action Event Trees (OAET), Decision/Action Flow Diagrams, Operational Sequence Diagrams (OSDs),dan Signal-Flow Graph Analysis. Masing-masing teknik memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Inti dari kesemua teknik untuk task
analisis tersebut adalah bagaimana kita mengurai setiap tahapan dari
tugas-tugas yang dilakukan oleh pekerja
dan menganalisis potensi yang dapat menimbulkan terjadinya human error
dari setiap tahapan tugas yang diurai tersebut. Secara detil
teknik-teknik tersebut akan dibahas didalam artikel-artikel lainnya
(Insya Allah).
2. Performance-influencing factor (PIF) analysis
Selama tahapan analisis kualitatif,
analisis PIF dilakukan untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang akan
menentukan probabilitas kesalahan dari tugas yang dianalisis. Analisis
PIF adalah merupakan bagian penting aspek penilaian risiko
dari kesalahan manusia. Analisis PIF dapat diterapkan dalam dua area
yaitu, pertama prediksi kualitatif dari kemungkinan kesalahan yang bisa
memiliki dampak utama pada perusahaan dan keselamatan
pekerja. Yang kedua adalah evaluasi kondisi operasional terhadap
tugas-tugas yang dilakukan, dimana kondisi ini akan menentukan
probabilitas bahwa suatu kesalahan tertentu dapat terjadi, dan karenanya
perlu dinilai secara sistematis sebagai bagian dari proses
kuantifikasi.
Konsep analisis PIF ini juga dapat
digunakan pada saat melakukan disain proses. Hasil analisis PIF dapat
digunakan untuk memaksimalkan petunjuk operasi pada proses produksi dan
untuk meminimalkan potensi kesalahan yang mungkin terjadi. Analisis PIF
juga dapat dilakukan dalam bentuk semikuantitatif dengan memberikan
skala numerik seperti pada tabel dibawah.
Examples of PIF Scales
|
||
PlF EVALUATION SCALE(QUALITATIVE AND QUANTITATIVE)
|
PROCEDURES
|
PHYSICAL WORK ENVIRONMENT
|
WORST : 1 |
|
|
AVERAGE: 5 |
|
|
BEST: 9 |
|
|
Sumber: Guidelines for Preventing Human Error in Process Safety, CCPS 1994
3. Predictive human error analysis (PHEA)
PHEA atau analisis prediktif kesalahan
manusia adalah proses analisis terhadap kesalahan spesifik yang terkait
dengan tugas atau langkah-langkah dari tugas yang diperkirakan dapat
terjadi. Proses ini juga mempertimbangkan bagaimana kesalahan yang
mungkin terjadi tersebut dapat dihindari sebelum memberikan dampak
negative. Input dari proses ini dapat diperoleh dari Taks Analysis dan
PIF Analyisis. Tahapan dari PHEA adalah sebagai berikut:
- Menenttukan tingkat kedalaman atau rincian analisis yang akan dilakukan.
- Melakukan analisis kesalahan perencanaan
- Melakukan analisis kesalahan operasi
- Kesalahan operasi
- Kesalahan pengecekan
- Kesalahan Komunikasi
- Kesalahan pemilihan
- Melakukan analisis perbaikkan
4. Consequence analysis
Tujuan dari analisis konsekuensi adalah
untuk mengevaluasi konsekuensi terhadap keselamatan atau kualitas dari
setiap potensi kesalahan yang mungkin terjadi. Paling tidak terdapat
tiga tipe konsekuensi yang dapat terjadi jika terjadi kesalahan manusia,
yaitu:
- Tujuan keseluruhan dari tugas yang dilakukan tidak tercapai.
- Akibat tujuan tidak tercapai maka akan muncul konsekuensi negative lainnya.
- Meskipun tujuan dari tugas tercapai, namun akibat kesalahan akan terjadi konsekuensi negative lainnya baik langsung atau laten, yang mungkin terkait dengan beberapa sistem lain yang tidak terkait dengan tugas utama.
Umumnya analisis risiko
difokuskan pada kesalahan jenis pertama karena kepentingan untuk
tindakan yang diperlukan pada saat tanggap darurat. Namun analisis
konsekuensi harus bersifat komprehensif dengan mempertimbangkan jenis
lain karena dapat menjadi sumber risiko pada pekerja dan perusahaan.
5. Error reduction analysis
Setelah menentukan jenis kesalahan dan
konsekuensi yang paling signifikan dimana perbaikan tidak mungkin
dilakukan, maka dari analisis kualitatif tersebut diatas dikembangkan
strategi pengurangan kesalahan yang memungkinkan mengurangi kesalahan
sampai pada tingkat yang dapat diterima. Strategi ini dapat secara
langsung dikembangkan dari hasil analisis PIF, karena hasil analis PIF
menunjukkan kekurangan dari situasi yang perlu diperbaiki untuk
mengurangi potensi kesalahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar