Selasa, 22 November 2016

23" Sekilas Tentang Teori Human Error

Sekilas Tentang Teori Human Error

Perkembangan teori kesalahan manusia (human error) berkembang sangat pesat. Ada dua aspek yang berkembang dalam teori kesalahan manusia ini, yaitu pendekatan dalam mencari faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecenderungan manusia berbuat salah dan pendekatan dalam mencari aspek yang memperkecil terjadinya kesalahan manusia. Pendekatan pertama adalah pendekatan analisis kesalahan (Error Analysis Approach), dimana analisa bermula dari suatu kejadian kecelakaan, kemudian dilakukan analisa mundur untuk mencari faktor-faktor penyebab kecelakaan tersebut. Pendekatan dalam memperkecil kesalahan manusia disebut pendekatan analisis kepatuhan (compliance analysis approach), dimana analisa bermula dari analisa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan manusia pada peraturan keselamatan dan bagaimana cara untuk meningkatkan kepatuhan tersebut.
The Human Factors Analysis and Classification System (HFACS) menjelaskan kegagalan manusia dalam dua kategori (lihat gambar), yaitu: kesalahan (error) dan pelanggaran (violation). Kesalahan biasanya terjadi karena ketidakmampuan atau ketidaksengajaan karena kelalaian atau kealpaan seseorang yang berakibat pada kegagalan. Sedangkan pelanggaran adalah adanya faktor kesengajaan untuk mengabaikan peraturan sehingga terjadi kegagalan atau kecelakaan.
Kesalahan manusia pada suatu sistem dapat dipengaruhi dan distimulasi oleh training yang kurang efektif,  rancangan sistem prosedur yang buruk atau konsep yang kurang matang baik pada tampilan checklist atau buku manual.  Selanjutnya, istilah “pilot error” yang merupakan faktor dasar yang tersembunyi harus diutamakan bila bertujuan untuk pencegahan terjadinya kecelakaan. Human error banyak terdapat pada manusia dan itu melimpah, bukan sebagai variasi akan tetapi akibat potensinya yang dapat muncul sewaktu-waktu. Error tersebut dalam bentuk tindakan, bicara, persepsi, pemanggilan memori, rekognisi, pengadilan, pemecahan masalah, membuat keputusan, konsep formasi dan sebagainya.
Menurut HFACS terdapat dua tipe kesalahan yaitu variable error dan konstan error,  dimana variable error menunujukkan potensi kesalahan dalam diri manusia yang sifatnya bervariasi, dan konstan error adalah kesalahan yang terdapat dalam diri seseorang secara konstan dan bentuknya sama dalam dimensi tempat, lingkungan dan organisasi. Akurasi dari prediksi kesalahan amat tergantung pada sejauh mana faktor yang menyebabkan kesalahan dapat dipahami. Secara teori elemen yang menghasilkan kesalahan adalah sifat alamiah pekerjaan dan lingkungan sekitarnya, mekanisme pengaturan performansi dan sifat alamiah dari individu. Konsekuensinya adalah prediksi yang sifatnya akan menjadi probabilistik daripada ketepatan.                                                                      Kategori kesalahan manusia menurut HFACS.
 Salah satu teori kesalahan manusia yang cukup terkenal adalah teori Ramsey. Ramsey mengajukan sebuah model yang menelaah faktor-faktor pribadi yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan. Menurut Ramsey perilaku kerja yang aman atau terjadinya perilaku yang dapat menyebabkan kecelakaan, dipengaruhi oleh 4 (empat)  faktor yaitu :
  • persepsi (perception)
  • kognitif (cognition)
  • pengambilan keputusan (decision making)
  • kemampuan  (ability)
Keempat faktor tersebut merupakan suatu proses yang berurutan, mulai dari yang pertama hingga yang terakhir. Bila ke empat tahapan ini dapat berlangsung dengan baik maka akan dapat terbentuk suatu perilaku yang aman.
Reason J. (1990) menjelaskan beberapa metode investigasi kesalahan manusia, yaitu:
  1. Metode naturalistic atau corpus gathering; yaitu metode investigasi  human error dilihat dari sifat alamiah manusia.
  2. Studi angket (questionare); yaitu menyelidiki dengan menggunakan beberapa bentuk angket yang bertujuan mengetahui respon dari individu terhadap hal yang ditanyakan.
  3. Studi laboratorium; yaitu menyelidiki melalui eksperimen terhadap individu yang hasilnya dapat terukur dan terkontrol
  4. Studi simulator; yaitu investigasi human error dengan menggunakan simulator berbasis komputer dengan menggunakan program software.
  5. Studi kasus; yaitu investigasi dengan menyelidiki berbagai kasus, menggalinya, dan mengkombinasikannya dengan berbagai teori kesalahan, sehingga dapat membuat disain dan diharapkan dapat mengurangi kesalahan (error).

sumber http://healthsafetyprotection.com/sekilas-tentang-teori-human-error/

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar